CaeLeaCeaR

~Cerita bahagia saat kita bersama dan duka saat kita berpisah~

Kamis, 20 Juni 2013

Kejujuran Selalu Jauh Lebih Baik Daripada Kebohongan


-KEJUJURAN SELALU JAUH LEBIH BAIK DARIPADA KEBOHONGAN-

Hari pertama di sekolah yang baru adalah salah satu hal yang membuat Kya Moll berdebar-debar. Saat memasuki kelas, Kya hanya bisa diam mematung melihat suasana kelas yang bergerombol seakan tak ingin dipisahkan. Kebisingan yang membuatnya kesepian dihancurkan oleh sapaan seseorang, dia adalah Rose. Di lihat dari penampilannya dia terlihat sangat berpengaruh di kelas, Rose gadis manis berambut pendek sebatas pundak dengan warna pirang menghiasi rambutnya. Orang yang ceria dan sedikit tomboy. Tak lama kemudian datanglah Lisa, gadis lugu yang lebih pendiam daripada Rose. Anak baik yang berkesan lembut, rendah hati dan memikat hati.
Kya baru saja mengenal mereka, tetapi tak terlihat tanda-tanda jika mereka baru saling kenal. Mereka tertawa bercanda seakan dunia milik mereka sendiri. Tapi tiba-tiba, Dukkk! Ada bola kaki yang mengenai kepala Kya, dan dengan seketika Rose langsung berteriak ke arah lemparan bola.
“Nexus!!” teriak Rose dengan tegas.
“Yo! Maaf ya!” katanya sambil bercanda kemudian berjalan mendekati Kya.
“Aduhh..” rintih Kya sambil memegang kepalanya.
“Maaf ya. Apa ada yang luka?” tanya Nexus seraya menatap Kya.
“Apa kamu pikir kata maaf cukup untuk membayar rasa sakitnya?” Rose yang tiba-tiba muncul langsung memukul pelan kepala Nexus dengan bola kaki.
“Hahahaha, cukuplah! Ohya, kamu murid baru itu kan? Salam kenal ya, Nexus Monteal” katanya sambil membantu Kya berdiri, baru kali ini Kya melihat senyuman lembut dari seorang cowok. Dalam sekejap dia sadar bahwa dirinya jatuh cinta pada Nexus.
Setelah kejadian itu Kya jadi sering memandang Nexus, tetapi keakraban Rose dan Nexus membuat Kya sedikit cemburu. Selang beberapa hari, Kya curhat kepada Lisa tentang Rose dan Nexus, tanpa sengaja Kya mengejek Rose karena rasa cemburu yang dia rasakan, dan na’asnya lagi Nexus mendengar hal itu. Nexus yang marah temannya di ejek menjadi sinis pada Kya, dia memang tidak memberitahu Rose ejekan itu tetapi dari hari ke hari Nexus berubah. Dia sangat terlihat membenci Kya. Semakin terpuruklah Kya melihat sifat Nexus, tetapi Kya juga mengakui kesalahannya, padahal karena Rose’lah Kya bisa mendapatkan teman.
Rasa bersalah yang mendalam terus Kya rasakan sampai terdengar kabar bahwa Rose juga menyukai Nexus. Betapa terguncangnya Kya mengetahui hal itu, dari situlah pertemanan Kya dan Rose menjadi semakin renggang. Walau Lisa masih berteman dengan Rose, tetapi Lisa lebih memilih mengakrabkan diri dengan Kya.
Sekarang, 2 tahun setelah itu Kya, Rose, Lisa dan Nexus di pertemukan lagi dalam satu kelas. Kabar bahwa Rose dan Nexus sudah menjalin hubungan pun telah basi dimakan waktu. Sekarang, Kya pun menjadi orang yang lebih tegar, sebenarnya dia masih sangat menyukai Nexus, tetapi demi menutupi perasaan itu, dia mulai berpacaran dengan Raye, orang yang menyukai Rose. Kya dan Raye saling membantu untuk urusan masing-masing, jadi mereka berpacaran hanya alibi untuk mendapatkan pujaan hati masing-masing. Saat istirahat siang, Raye selalu menghampiri kelas Kya.
“Princess ..” panggilnya sambil tersenyum ke arah Kya. Raye adalah anggota klub theater makanya dia bisa tersenyum layaknya seorang pangeran. Walau Kya tahu itu hanya acting belaka, tetapi Raye yang begitu dewasa selalu membuat Kya salah tingkah.
“Sekali lagi memanggilku ‘princess’ kita ga jadi makan siang bareng!” kata Kya dengan tegas.
“Hahaha, Iya-iya.” jawabnya singkat. Kemudian mereka pergi ke kantin belakang untuk makan siang. Hati mereka berdua sungguh perih saat tahu pujaan hati mereka bersama orang lain. Sejujurnya, Kya dan Raye saling mengerti satu sama lain, maka dari itu mereka bisa menjadi teman akrab.
Esoknya, Kya mengajak Rose bertemu di gedung olahraga. Kya menantang Rose untuk mendapatkan Nexus, dan tantangan itu pun mendapat sambutan hangat dari Rose. Rose tidak akan menyerah untuk mempertahankan Nexus itulah yang di pikirkan Kya, dan memang begitulah yang terjadi. Tetapi hal ini hanya akan menyakiti Kya, karena Kya tak ingin kehilangan Rose, juga. Saat sedang berdiskusi, semua hal yang mereka bicarakan di dengar oleh Nexus yang berdiri di depan pintu. Tentu saja Nexus lebih memilih Rose karena dia pacarnya. Di hadapan Kya, Nexus langsung menarik Rose pergi dan menatap Kya dengan tajam. Kemudian mereka menghilang dan Kya hanya bisa berdiri lemas.
Saat menarik Rose tiba-tiba Nexus berkata.
“Rose, aku sudah tidak sanggup lagi untuk menjalani hal ini. Terlalu berat untukku.”
“…” Rose hanya terdiam. Dia terlihat sedang memikirkan sesuatu yang berkecamuk di pikirannya. Kemudian dia berkata.
“Kumohon, satu minggu lagi. Bertahanlah satu minggu lagi. Berikan aku waktu untuk memastikannya!” tak ada jawaban dari Nexus, dia hanya menunduk dan mengangguk. Kemudian mereka berlalu, diam 1000 bahasa.
6 hari setelah itu, Rose tiba-tiba memanggil Kya dengan paksa.
“Apa yang membuatmu berpikir bahwa kau pantas untuk Nexus?” tanyanya sinis.
“Tidak ada. Aku tidak memiliki apapun satu-satunya yang kumiliki adalah ketulusan hatiku padanya. Aku tidak ingin menyerah mendapatkannya sebelum mengetahui hasil yang pasti” jawab Kya tegas.
“Padahal dari sikapnya saja kau pasti tahu bahwa dia benar-benar membencimu! Kurasa tidak ada guna kau mencoba merebutnya dariku. Lagipula bagaimana dengan Raye? Ingin langsung membuangnya saat kau mendapatkan Nexus?”
“Rose, kau tidak mengerti. Dia ..” sebelum sempat melanjutkan apa yang ingin dia sampaikan tiba-tiba Raye datang.
“Ra.. Raye..?” sambil memanggil nama Raye, perlahan-lahan Kya tertunduk. Kemudian Raye maju dan memeluk Kya. Dengan senyum lembut kearah Rose dia pergi sambil menggandeng Kya. Tak lama dari situ Nexus pun datang, menghampiri Rose yang mematung sedih. Nexus memeluknya, diam tanpa mengatakan apapun. Sampai terdengar bisikan kecil Rose.
“Sial! Kita akhiri saja besok” kemudian Rose menangis dalam pelukan Nexus.
Keesokan harinya, kabar putusnya Nexus dan Rose menyebar bagaikan virus mematikan. Semua orang membicarakannya. Mungkin inilah berita yang paling ditunggu-tunggu oleh Kya dan Raye, orang yang pertama kali bahagia mendengar berita ini adalah Raye. Tetapi anehnya berita itu tidak berpengaruh pada Kya karena Lisa akan segera pindah ke Seara City. Hal paling berat kedua bagi Kya adalah kehilangan sahabat.
Yang mengagetkan Kya adalah sms Rose yang bilang bahwa menyerah untuk mendapatkan Nexus. Dia bilang sudah tidak mungkin mempertahankannya.
Diantara keramaian para penggosip karena berita Nexus dan Rose, Kya hanya terdiam. Dia melamun memikirkan Lisa. Raye yang tadinya senang pun jadi ikut terhanyut dalam kesedihan. Kemudian Rose memanggil Kya, di mata Kya dia meihat sosok Rose yang begitu tidak bersemangat, matanya merah membengkak dan mukanya pucat. Rose yang berbeda, Rose terlihat sangat lemah.
Mereka berjalan sesaat, kemudian duduk di kursi taman. Untuk beberapa menit mereka hanya terdiam, dan tiba-tiba Rose berbicara perlahan.
“Kya, mungkin berita itu akan membuatmu sangat senang jika Lisa tidak pindah” kata Rose tiba-tiba. Kya mengangguk seolah setuju.
“Kurasa kau harus tahu kebenaran” lanjutnya lagi.
“…” Kya hanya diam, menunggu Rose melanjutkan apa yg ingin dia bicarakan.
“Aku dan Nexus, sebenarnya tidak sungguhan berpacaran. Dia menolakku saat aku menyatakan rasa ini, dia menyukaimu.” kata Rose menjelaskan. Kya langsung tertegun kaget mendengarnya.
“A.. Ap..” sebelum sempat melanjutkan perkataannya, Rose langsung berkata.
“Aku membuat perjanjian dengannya, sebenarnya dia hanya marah karena kau mengejekku. Jujur, aku tidak marah, tapi dia tidak terima dengan ejekanmu padaku. Sehari setelahnya aku menyatakan rasa sukaku, tetapi dia menolakku. Saat dia menolakku, aku menyarankan dia untuk berpacaran denganku karena aku tahu dia masih marah padamu jadi aku ingin memberimu sedikit pelajaran. Dan rencana kami pun berhasil. Pada awalnya semuanya berjalan dengan lancar, sampai ..” belum selesai Rose menjelaskan, tiba-tiba ..
“Sampai kau mulai berpacaran dengan Raye” tiba-tiba sebuah suara muncul dari belakang.
“Nexus!!” dengan serempak Rose dan Kya menjerit melihat Nexus.
“Terima kasih, Rose. Maaf aku telah menyusahkanmu selama ini” kata Nexus perlahan.
“Apa benar kau menyukaiku, Nexus?” tanya Kya dengan ragu.
“Ya, aku sudah menyukaimu sejak awal kita bertemu, Kya. Tetapi rasa itu sedikit terkikis saat kau mengejek Rose. Rose teman terbaikku dan aku tidak suka bila ada yang mengejeknya. Tetapi setelah beberapa lama dalam sandiwara, saat memutuskan untuk berhenti, aku mendengar kau berpacaran dengan Raye, kau tahu tiba-tiba hati ini tercekat.” mendengar perkataan Nexus, muka Kya langsung terlihat merah padam, kebahagiaan tak bisa dia sembunyikan. Kemudian dia tersadar akan Rose, saat menoleh kearah Rose, Rose hanya tersenyum. Senyuman Rose yang lama tak Kya lihat. Kya langsung lari memeluk Rose dan mereka pun menangis bersama-sama.
Setelah itu mereka bertiga berjalan kembali ke kelas sambil tertawa riang. Rose dan Kya mulai membangun pertemanan mereka yang telah lama tenggelam.
Saat kembali ke kelas wajah Raye yang pucat karena mengkhawatirkan Kya, kini kembali normal saat melihat Kya tersenyum tanda dia baik-baik saja. Saat mengetahui cerita lengkapnya dari Kya, Raye langsung memeluknya, dan tersenyum lebar, berterima kasih pada Nexus karena telah menjaga Rose walau bukan pacar aslinya. Kemudian dia mencoba mendekati Rose dengan keahliannya.
Saat Raye sibuk dengan Rose, Kya juga sibuk dengan Nexus. Dia menceritakan bahwa Raye dia juga sebenarnya tidak benar-benar pacaran, mereka hanya saling membantu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Walau begitu kebahagiaan itu tak berlangsung lama, karena setelah pulang sekolah mereka harus mengantar Lisa ke bandara. Pertemuan terakhir dengan Lisa, entah kapan mereka akan bertemu lagi. Kepergian Lisa ke Seara City menjadi memori mereka yang takkan pernah hilang. Rose dan Kya tak henti menangis saat memeluk sahabatnya itu.
Lisa, mungkin dia jadi terabaikan karena urusan mereka sendiri-sendiri, tetapi Rose dan Kya takkan melupakan segala sesuatu yang pernah Lisa berikan pada mereka.
Kini Rose mulai membuka hatinya untuk laki-laki lain, dan Raye menjadi salah satu kandidatnya. Walau tak bisa langsung membuat Rose menyukainya tetapi Raye cukup senang bila bisa mendampingi Rose. Bahkan tidak henti-hentinya dia berterima kasih pada Nexus karena telah menjaga Rose.
Sedangkan Kya dan Nexus, ya, mereka bahagia dapat saling jujur satu sama lain. Setiap harinya mereka mempunyai kisah yang berbeda untuk dinikmati berdua.
Di Seara City, Lisa pun telah mendapat pujaan sendiri, seorang cowok yang sedikit berandal dengan sifat lembut. Kisah cinta 3 sahabat yang di hiasi dengan kebohongan. Kisah saat saling membohongi perasaan masing-masing menjadi bagian favorit Kya, Rose, Nexus dan Raye.
Perlu diakui bahwa kejujuran terhadap diri sendiri memang tidaklah mudah, tapi kejujuran terhadap diri sendiri itulah yang dapat membuat kita lebih menerima diri kita apa adanya.
Satu hal yang kutahu, “kejujuran yang membuat orang lain menangis lebih baik daripada kebohongan yang membuat orang lain tersenyum”.
Walau menyakitkan tapi kejujuran itulah yang menuntun kita pada kebahagiaan (tamat).

*cerita ini hanya fiksi, kesamaan cerita atau tokoh hanya kebetulan semata


Aw.. aw.. aw.. ga tau ini atas dasar apa buatnya >///<
Memalukan banget! Selamat membaca aja deh :)


Regards,
Kya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar